Momen 4 November

5:37 AM

Pagi itu tiba-tiba ada pesan masuk di grup Whatsapp 'Halaqah Ceria ' yang kurang lebih begini:

"Ustadzah Nita:Liqo' hari ini kita ganti dengan turun ke Balaikota, berkumpul di Masjid Jami' Malang."

Alamak, ustadzah sendiri yang bilang. Dalam hati sempat bentrok kesana kemari lantaran ada tugas kantor dan ada temen yang butuh bantuan dan gak punya kostum putih. Dari lubuk hati terdalam juga ingin turun langsung. Iya turun ke jalan bukan turunin berat badan *eh itu juga sih*. Sebenernya cukup bentrok juga karena semisal terjadi percakapan semacam ini di akherat kelak gimana??

"Kenapa gak ikut turun ke jalan?"
"ada teman sepekerjaan yang minta bantuan"
"HUBBUD DUNYA!"

Ngeri kan! Akhirnya sedikit curhat ke affie lewat line:

"Sis, ko berangkat?"
"Engga"
"Temenan?"
"Iya, semua punya cara masing-masing untuk membela agama, aku berdoa dari sini semoga tetep aman dan damai"
"Ok baiklah"

Kata-kata yang cukup menenangkan walaupun gak sepenuhnya dan akhirnya menggerakkan dalam doa di Jum'at duhur itu.

Di sisi lain aka 'TKP' sudah berkumpul ribuan umat muslim untuk unjuk rasa membela Al Qur'an. Semenjak satu hari sebelumnya mereka datang dari berbagai daerah dan berbagai alat transportasi. Mereka yang emadati Masjid Istiqlal, bahkan sampai meluber ke jalan, tiba-tiba membuat ada rasa haru biru seperti sedang menang perlombaan. Ada perasaan seperti menitikkan air mata. Umat muslim sebanyak ini, berkumpul, bersatu, membela Al Qur'an. Tak pernah melihat ada hal yang menyejukkan hati selain orang berkumpul di Makkah dan di Jakarta kemarin.

Ada pro ada kontra. Pasti! Ada perusak kedamaian, Jelas! ada banyak pihak yang melecehkan, pihak yang tidak suka yang meremehkan dan sebagian lain tidak peduli. Lha yang paling aneh ini yang yang gak pernah mengenal islam malah meremehkan. Sungguh terlalu! Kalau tidak peduli masih mending, lha ini meremehkan. Orang-orang semacam ini memang sudah ada gambarannya di Al qur an. Insya Allah di surah Al Baqarah, banyak diceritakan orang-orang munafik, orang-orang kafir menghina Rasulullah dan menghina Al Qur'an.

Menurutku, meremehkan orang yang turun ke jalan kemarin adalah orang yang meremehkan para 'ulama. Kenapa aku sangat yakin orang muslim yang turun ke jalan itu sangat benar dan gak ada unsur politik? adalah ikut sertanya para 'ulama besar yang memang ilmu nya jujur aku sendiri gak meragukan. Misal ust. Arifin Ilham, Ust. Felix Siauw, Ust. Salim A Fillah dll.

Ilmu dan orang yang berilmu memiliki kedudukan tinggi dalam Islam. Orang berilmu itu kelihatan kok. Dalam beberapa ayat Al qur'an *aku gak hafal | masih sekitaran Al baqarah sepertinya" tertulis bahwa segala sesuatu nya harus di serahkan pada ahlinya. Pada ahlinya mengarah kan pada orang yang berilmu. Nah, masa' ya kita meremehkan kemampuan dan keahlian agama para ustadz-ustadz diatas?

Yang kita lakukan sekarang adalah membela Al Qur'an, nanti di akherat Al Qur'an yang akan membela kita. Memang benar adanya! kalau ditanya kembali seperti pertanyaan Hubbud dunya diatas , kita masih punya hujjah di hadapan Allah.
Jadi ingat apa kata ustazdah
"Mengapa kita berdakwah? Agar kita punya hujjah di hadapan Allah kelak"

Malang, 6 November 2016
_Aku yang belum punya hujjah sama sekali.

You Might Also Like

0 comments

tinggalkan komentar yah :D

Follow Us

Like us on Facebook

Flickr Images